Simbah Bijak

Bukan bermaksud mengabaikan sebuah orisinalitas. Karena sesungguhnya semua hal yang terjadi didunia ini adalah sebuah pengulangan pengalaman-pengalaman yang tanpa kita sadari. Untuk, itu jika ada yang berminat dan mengutip tulisan ini Saya persilahkan. Tapi harus selalu kita ingat, bahwa pengekor hanyalah sebatas ekor. Tak bisa sampai ke kepala

salam,
simbah

18 Februari 2010

Para Pengkhianat Islam

Berulangnya penjajahan atas negara-negara Islam, termasuk runtuhnya Khilafah Otsmaniyah, tak lain akibat adanya pengkhianatan. Para pengkhianat itu menyebabkan musuh dapat menguasai negeri-negeri Islam, yang luas, dan kemudian terjajah.

Kemal At-Taturk, tokoh yang sekarang diagung-agungkan menjadi ‘bapak sekulerisme’, tak lain, adalah seorang pengkhianat, yang dengan sengaja ikut menghancurkan Islam dan sistem Islam. Turki yang dibawah kekuasaan Khilafah, berubah menjadi sistem republik, dan mengubah bentuk dan jati dirinya, yang sampai sekarang menjadi sistem sekuler, yang menolak Islam.

Pasukan Tartar berhasil masuk kota Bagdad, dan menghancurkan dan membakar Bagdad, karena adanya pengkhianatan, yang dilakukan seorang pengikut Syiah, dan bersedia berkolaborasi dengan pasukan Tartar, menghancurkan Daulah Abbasiyah. Bagdad, seperti yang ada dalam kisah ‘1001 malam’, yang menggambarkan kemasyhuran kekuasaan Islam, pengaruh peradabannya, dan nilai-nilai, yang sangat mulia, pupus oleh pengkhianatan dan perang, dan menghancurkan kekuasaan Islam.

Di Semanjung Arabia, Afrika, dan Asia Selatan, dan Tengah, kekuasaan Islam, runtuh bersamaan dengan adanya penjajahan baru, yang menghancurkan sistem Islam, dan masuknya para penjajah, yang menggantikan sistem Islam dengan sistem sekuler. Kedatangan para penjajah, yang hingga kini, bukan hanya menguasai sumber daya alam, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sekulerisme, yang menjadi jangkar bagi penguasaan dan penjajahan.

Melalui nilai-nilai sekuler yang ditanamkan sebagai sebuah ideologi yang dicangkokkan ke negeri-negeri Muslim, dan menyebabkan mereka menjadi lumpuh, dan tidak memiliki lagi spirit, dan perlawanan terhadap para penjajah. Justru mereka menjadi pembela dan tulang pulung (backbone) penjajah, dan bersedia mati, membela para penjajah.

Nilai-nilai sekuler itu, tak lain, paham materialisme, yang sudah merasuk ke dalam jiwa-jiwa penduduk di negeri-negeri muslim. Sekulerisme melahirkan ketamakan terhadap materi, dan meninggalkan agama (akhirat). Maka, rakyat di negeri-negeri Islam, menjadi sangat permisive (longgar), terhadap sekulerisme (materialisme), yang merusak akal dan jiwa mereka.

Ini adalah senjata pemungkas bagi para penjajah terhadap umat Islam.

Penjajahan yang sifatnya permanen terus dijaga, dan dengan berbagai bentuk, dan diantaranya dengan menciptakan para pengkhianat yang bersedia membela kepentingan para penjajah. Politik divide at impera (memecah belah), dikalangan umat di negeri-negeri muslim, berlangsung dengan berbagai strategi, termasuk membuat propaganda, yang sistematis terhadap kelompok-kelompok yang menentang penjajah, seperti gelar ekstrim, fundamentalis, eksklusif, dan radikal. Pemberian lebel ini semakin kuat, saat usai peristiwa 11 September 2001, meledaknya gedung WTC.

AS sebagai negeri yang sekarang ini, secara terbuka menyatakan perang secara global terhadap terorisme, dan sekaligus perang terhadap kaum muslimin, yang ingin melawan penjajahan Barat dan Zionisme, seperti yang terjadi di Palestina, Irak, Kashmir, Afghanistan, Chechnya, Somalia, Sudan Selatan, telah mendapatkan lebel, sebagai musuh umat manusia, dan mendapatkan julukan ‘teroris’.

Padahal, Barat sebagai tuhannya sekulerisme, yang melakukan kejahatan, dan penjajahan, serta perbudakan, malah mendapatkan dukungan. Tindakan mereka yang sangat biadab, tak berperi kemanusiaan, tanpa mendapatkan sanksi apapun, dan bahkan mendapatkan pembenaran hanya dengan atas dasar perang melawan terorisme.

Tindakan AS yang menginvasi Irak, Afghanistan serta Palestina dengan menggunakan kekuatan militer, justru mendapatkan pembenaran dunia, yang mengatakan sebagai perang melawan terhadap terorisme. Zionis-Israel yang menginvasi Gaza mendapatkan dukungan internasional, karena memerangi teroris Hamas.

Jumlah kematian yang begitu besar dari penduduk Gaza, tak menyebabkan, Israel dapat dihukum, dan bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya. Sama seperti yang dilakukan AS terhadap Iraq dan Afghanistan. AS seakan berhak menginvasi negara lain hanya berdasarkan ‘tuduhan’ bukan bukti dan fakta.

Tapi para penjajah dapat berbuat semena-mena terhadap negeri-negeri muslim, tak lain, karena ada para pengkhianat yang bersedia menjadi kaki tangan para penjajah dan penjahat, yang kemudian tangan mereka berlumuran darah. AS dapat masuk Afghanistan, karena adanya pengkhiatan Jendral Rashid Dostum, yang bersedia menjadi kaki tangan AS. Jendral komunis yang dulunya menjadi sekutu Soviet itu, ikut menghancurkan Taliban di Afghanistan.

Di Irak ada Chalabi dan tokoh-tokoh lainnya, yang mereka mendukung invasi AS ke Irak, sampai hari ini, dan membiarkan tentara AS menjajah terhadap negeri ‘1001’ malam. Di Afghanistan, sekarang ada Hamid Karzai, yang sudah tidk populer di mata rakyatnya, tapi tetap dipelihara oleh AS. Di Palestina ada Mahmud Abbas, dan lainnya, yang bersedia melakukan apa saja untuk Zionis-Israel. Seperti juga para pengkhianat lainnya di negeri-negeri muslim, yang bersedia menghancurkan Islam dan umat Islam, demi 'tuannya' Barat, yang telah memberikan 'roti' kepada mereka.

Inilah peranan para pengkhianat di negeri-negeri mulsim. Tangan mereka berlumuran darah saudaranya. Walllahu’alam.

Posting : Ceritakoe
Sumber :http://www.eramuslim.com/editorial/para-pengkhianat-islam.htm

19 Januari 2009

Tidak Nafsu alias Malas

Kalau dipikir kenapa kita tidak bisa berkembang, salah satu factor penghambatnya adalah rasa malas. Entah itu malas membaca, berkarya, bekerja dan lain sebagainya. Pekerjaan yang tertunda, tidak selesai atau yang masih dalam angan-angan kita adalah refleksi dari rasa malas yang begitu besar dalam diri kita. Selalu saja ada beribu alasan untuk menutupi ketidak berhasilan dari apa yang telah kita lakukan. Sibuk, belum sempat , masih bisa besok, atau ah..nanti saja.

Malas merupakan sikap mental yang menjadikan seseorang menjadi enggan mengerjakan atau melakukan sesuatu yang menjadi kewajibannya. Pelajar malas untuk belajar, pekerja malas bekerja dan kemalasan lain yang melanda manusia untuk berhenti beraktifitas. Perasaan tersebut, yang membuat semua rencana maupun pekerjaan menjadi kacau dan tertunda. Selesai tidak sesuai jadwal atau terbengkalai dan tidak jadi sama sekali. Ga seru dong kalau nilai rapor kita acak-acakan karena malas belajar. Atau manggung band kita kacau dan jadi bahan cemoohan, karena kita malas latihan. Wah...gawat dong. Si malas memang tidak cocok dijadikan teman, bagusnya sih dijadikan lawan saja. Trus bagaimana caranya??

1. Perbesar Motivasi

Kalau berhasil jadi juara kelas, liburan nati jalan-jalan ke Eropa. Bagaimana kalau mendapat tawaran seperti ini? Pasti kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi juara kelas. Bahkan mungkin tidak mempedulikan yang lain. Eropa gitu loh..terlalu sayang untuk dilewatkan. Kenapa bisa kita begitu bersemangat? Itulah yang disebut motivasi. Sebuah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang menuju satu tujuan yang ingin dicapai. Motivasi pada setiap orang tidaklah sama. Adanya impian dalam diri sesorang membuat mereka terfokus pada apa yang ingin dicapainya. So, sekarang apa impian kamu? Ayo kita raih. Sekarang.

2. Jangan Berhenti Melangkah

Kita sudah punya mimpi, sudah membuat rencana untuk mencapainya. Lakukan pekerjaan kita sesuai dengan rencana. Setahap demi setahap, terus sampai akhir. Jangan berhenti. Yang dimaksud jangan berhenti, bukan berarti kita tidak boleh istirahat. Bukan itu. Kita harus tetap fokus pada apa yang kita kerjakan. Karena sekali kita berleha-leha dan berubah arah, maka akan sulit untuk mencari momentum untuk kembali memulai. Hal tersebut yang membuat akhirnya pekerjaan kita akan berhenti ditengah jalan. Tidak selesai sama sekali. Impian indah dan sudah kita rencanakan hanya akan menjadi sekedar bunga tiduryang tidak bisa kita raih secara nyata. Dan berhenti ditengah jalan adalah suatu kesia-siaan karena begitu banyak energi yang telah keluar.

3. Belajar dari Orang Lain

Apa jadinya kalau Thomas Alva Edison malas melanjutkan pekerjaannya ketika percobaan bola lampunya gagal?

Mungkin saat kita membaca dimalam hari masih tetap setia ditemani oleh lampu teplok yang membuat hidung kita hitam. Kegigihan dari para penemu membuat sesuatu yang sebelumnya tak terbayangkan menjadi ada. Dengan membaca biografi orang besar, kita dapat belajar bagaimana mereka mengatasi perasaan malas yang melanda. Dengan demikian selalu muncul motivasi dan kekuatan untuk memacu kita terus berkarya.

4. Lelah..Istirahat Dong

Rasa jenuh dan bosan akan muncul saat kita sedang mengerjakan sesuatu. Perasaan ini akan berakibat pada munculnya perasaan malas jika terus kita biarkan dan kita biarkan. Jika kita tidak mencermatinya, malas pelan tapi pasti kemalasan akan semakin menjadi-jadi dan kita menjadi mandek. Stop berkarya. Berhenti sebelum garis finish.

Tubuh manusia juga butuh istirahat. Jangan karena kita memiliki keinginan yang kuat ingin menyelesaikan pekerjaan membuat kita lupa istirahat. Biarkan nafas bergerak teratur, darah mengalir bebas, dan otak tidak tegang terus. Ambil sejenak waktu untuk istirahat sehingga dapat memulihkan stamina yang sudah terkuras. Jalan-jalan, bersepeda keliling kompleks, hang out dengan teman, atau sekedar baca komik dapat membuat relaks otot dan otak kita. Sehingga tubuh kita akan kembali fresh dan siap mengerjakan kembali hal-hal yang masih tertunda. Nah, kalau sudah segar kembali, ayo melangkah lagi.

5.Disiplin

Jadwal yang kita susun, rencana yang sudah kita siapkan, semua akan menjadi mentah kembali kalau kita tidak menepatinya. Maka semua akan kembali kacau. Targetan pekerjaan kita akan tidak karuan. Adanya satu agenda yang terlewat, membuat kita kembali malas untuk melangkah ke agenda berikutnya. Dengan tidak disiplin terhadap apa yang kita lakukan, maka langkah menjadi tidak teratur dan motivasi akan menurun. Motivasi menurun, jangan harap mimpi akan menjadi kenyataan. Maka, mimpi kita hanya akan kembali menjadi angan-angan dan tidak ada satu karya pun yang mampu kita cipta. Oleh karena itu, disiplin harus kita terapkan dalam semua hal.

Ok, yuk sama-sama kita halau perasaan malas yang menyelimuti diri kita. Karena sekarang bukan saatnya bermalas-malasan. Sekarang saatnya berkarya, sehingga kita akan berkata dengan bangga “ ini karyaku, mana karyamu?”

Ada yang mau komentar..??

Gairah Sorang Sahabat

Hari ini saya bertemu seorang teman semasa kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Ahyarudin namanya, yang biasa kami panggil cukup dengan ahyar saja. Sebenarnya tidak ada yang istimewa pada dirinya, baik penampilan maupun prestasinya semasa kuliah. Namun pertemuan yang kembali terjadi setelah sekian lama ternyata sempat menggugah kesadaran akan pentingnya sebuah Gairah. Ya..semangat yang begitu menggebu.

Selepas kuliah, sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu, Ahyar diterima bekerja disebuah perusahaan obat-obatan pertanian. Sebagai seorang formulator, yaitu orang yang bekerja sebagai reprentasi perusahaannya dalam menjelaskan kelebihan-kelebihan produknya ke pemakai secara langsung dalam hal ini petani. Tujuannya adalah membentuk brand image pada para petani tentang produk mereka. Hal tersebut tentu saja mempunyai tujuan akhir, yaitu mendongkrak penjualan. Bengkulu, tepatnya Manna, Kabupaten Bengkulu Utara menjadi lokasi sebagai medan pertempuran untuk menguji ilmu marketing yang dimiliki oleh Ahyar. Dan Ahyar menerimanya.

Orang kebanyakan, mungkin akan berfikir lagi untuk menerima pekerjaan yang mengharuskan bekerja di lapangan dan di luar daerah tempat ia menetap. Kecuali jika diterima di suatu BUMN yang tunjangannya menggiurkan, mungkin akan sedikit ikhlas menerimanya. Namun ternyata ahyar menikmati hal tersebut. Sekalipun ia hanya pegawai kontrak dan seorang hanya menjadi kroco, ia enjoy menikmati pekerjaan yang diberikan kepadanya. Disela waktu luangnya ia mempraktekkan ilmunya untuk bercocok tanam dan mencari lobang lain untuk menambah pemasukannya. Tak ada cerita sedih atau ketidaknyamanan saat saling bertukar cerita melalui SMS atau telpon. Berbeda dengan cerita beberapa teman yang belum lama bekerja sudah gerah dan ingin keluar, karena sudah tidak enjoy dengan pekerjaan yang dijalaninya. Termasuk diri Saya sendiri. Dan empat tahun sudah ahyar menjalani pekerjaannya, sampai akhirnya dipindahkan kembali ke Lampung. Dan akhirnya Saya kembali bertemu dengan dia.

Ia dipindahkan ke Lampung untuk menggarap area Tanggamus. Area yang lumayan luas dan berkontur perbukitan. Terkadang ia bermalam didesa karena harus memberikan penyuluhan malam hari. Meninggalkan keluarganya di Bandar Lampung. Dari hasil obrolan yang terjadi beberapa saat dengannya, ada beberapa percakapan yang cukup berkesan, yaitu ketika Saya bertanya apakah ia masih semangat menjalani pekerjaannya, sekalipun tanpa kejelasan status? Tanpa ada keraguan sedikit pun ia berkata masih. Ia tak peduli statusnya akan berubah menjadi pegawai tetap atau tidak. Baginya selama ia bekerja masih dibayar ia akan tetap mengerjakan tugasnya.

Seperti yang sudah Saya ceritakan di awal, tidak ada keistimewaan dalam diri ahyar dalam hal penampilan dan prestasi jika itu menjadi tolok ukur sebuah nilai. namun ada hal-hal positif yang membuat ahyar menjadi istimewa saat ini. ketekunan dan keuletan seorang ahyarudin jarang dimiliki oleh orang kebanyakan. mengerjakan sesuatu tanpa merasa terbebani.

15 Januari 2009

Selamat Datang

Terkadang dalam hidup kita, ada banyak kisah dan cerita yang terjadi. Baik dikehendaki atau tidak. cerita yang membuat kita tertawa, bahkan sampai terbahak-bahak. Juga kesedihan yang begitu menyita perasaan kita. Ikut pula kemarahan yang terus meledak-ledak.



Terlalu sederhana kalau hanya untuk dilupakan. terlalu banyak jika ingin disimpan dimemori kita. Adakalanya kita ingin berbagi cerita tentang semua yang terjadi. Kita perlu sesuatu wadah untuk menampung unek-unek yang ingin kita keluarkan. Inilah tempatnya



Mari berbagi, untuk merasakan, dan menghargai akan pentingnya hidup kita.

Kawan...selamat datang